CSR PADA ORGANISASI WISATA DENGAN KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE

 Assalaamualaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh

Hai... i'm come back... Kali ini membahas corporate social responsibility atau yang disingkat CSR pada organisasi wisata dengan konsep triple bottom line. Ini dibuat dan diambil dari tugas ESSAY ketika kuliah. Yaa daripada blog ini nganggur dan nggak tau isinya mengarah ke mana. Mari kita berbagi ilmu kawan...!!

Note: Essay ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan selama mata kuliah "Tourism Behaviour" dan diedit berdasarkan ketentuan tugas yang diberikan sebelumnya. Mohon maaf jika ada kesamaan dalam membuat artikel.


CSR PADA ORGANISASI WISATA

DENGAN KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE

Oleh

Tazkiya Nurmaya Ichsan

 

Perusahaan atau organisasi di Indonesia sudah banyak mengungkapkan tanggung jawab sosial, tetapi masih dalam tingkat sukarela. Perusahaan atau organisasi yang menyusun tanggung jawab sosial menggunakan konsep Corporate Social Responsibility (CSR), dimana CSR merupakan salah satu program sebuah perusahaan atau organisasi dengan jangka waktu panjang. CSR dapat diterapkan kepada masyarakat, dengan melakukan 3 pilar dasar Triple Bottom Line yaitu profit (keuntungan), people (masyarakat pemangku kepentingan), dan planet (lingkungan). Ketiga pilar dasar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Profit (Keuntungan)

Profit merupakan tujuan dasar yang dilakukan setiap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi biaya. Perusahaan yang melakukan efisiensi biaya dengan bertambah profit suatu perusahaan akan berdampak pada penambahan budget alokasi untuk CSR. Perusahaan yang melakukan program CSR dapat mencapai sebuah perusahaan yang menerapkan good coorporate governance dan bagi pelaku wisata dapat meningkatkan pendapatan dengan adanya kunjungan wisatawan ke destinasi melalui program CSR.

2.      People (Pemangku Kepentingan)

Program CSR ini, peran masyarakat sebagai stakeholder juga sangat penting untuk keberadaan, kelangsungan hidup, dan kemajuan perusahaan atau organsisasi.  Contohnya PT. Kirana Pacifik Luas (Claris Home) dan QNet (Komunitas Belanja dan Bisnis On Line terbesar di dunia) dengan Wisatasekolah.com sebagai penyedia jasa School Trip Organizer pertama di Indonesia melalui Program Peduli Wisata Edukasi dengan mengajak anak-anak setingkat sekolah dasar melakukan kunjungan Wisata Edukasi ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

3.      Planet (Lingkungan)

Tidak hanya memperhatikan profit dan kepentingan masyarakat saja, kepentingan terhadap lingkungan juga harus diperhatikan. Dengan adanya 7 sapta pesona, sebagai pelaku industri pariwisata harus memperhatikan lingkungan destinasi wisata, agar tidak terjadi kurangnya tanggung jawab sosial terhadap lingkungan. Seperti untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup perusahaan atau organisasi melakukan penanaman pohon, membuat pengolahan limbah yang dihasilkan dari aktivitas wisata, membuat peringatan/perhatian kepada wisatawan terhadap dampak lingkungan.

Perusahaan atau organisasi wisata yang telah menerapkan 3 pilar dasar Triple Bottom Line ke dalam program CSR dapat menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Elemen Utama Geopark

CONTOH LAPORAN FIELD TRIP